Pages

Pengembaraan Bumi

Bumi adalah sebuah planet yang sangat unik. Dalam susunan tata surya, bumi memiliki posisi yang sangat ideal untuk menopang suatu kehidupan yang kompleks. Jaraknya dari matahari yang sedemikian hinga membuatnya memiliki suhu yang tidak terlalu panas ataupun tidak terlalu dingin bagi kehidupan seperti yang ada sampai sekarang ini. 

Ke maha telitian desainnya dalam susunan tata surya membuat bumi memiliki titik keseimbangan sempurna. Toleransinya yang sangat kecil, membuat sebuah kesalahan kecil saja pada desainnya akan menghancurkan keseimbangannya. Namun adakah sesuatu yang dapat menggoyahkan keseimbangan yang sudah tercipta begitu sempurna ?


Menurut para peneliti, nun jauh disana terletak di suatu tempat di jagat raya ada sebuah materi yang memiliki energi dan gravitasi yang luar biasa besar. Materi tersebut akan memiliki pengaruh sangat besar saat mendekati sebuah sistem tatasurya di alam semesta ini. Mereka menamakannya energi gelap.

Sebuah sekenario di buat, energi gelap bergerak mendekati sistem tatasurya kita. Planet-planet dan benda angkasa lainnya yang mengelilingi matahari mulai terpengaruh oleh energinya. Genggaman garvitasi matahari melemah, planet-planet mulai terlepas dari orbitnya. Bumi mulai bebas dan bersiap mengembara mengarungi kegelapan alam semesta. 

Menjauh dari matahari membuat bumi mulai kehilangan sumber energi penopang kehidupan didalamnya. Suhu bumi mulai turun, perubahan iklim terjadi secara global. 

Masa dua tahun sejak terlepas dari matahari, suhu turun rata-rata 18 derajat secara global. Perlu kita ketahui, per 1 derajat penurunan suhu secara global, bisa berarti penurunan 20 s/d 30 derajat di suatu tempat. Salju mulai turun di daerah tropis, sesaat menjadi suatu pemandangan yang menyenangkan. Semua orang keluar rumah, bermain menyambut kejadian yang sangat jarang sekali terjadi. 

Dengan salju yang turun sepanjang tahun, hanya ada satu musim di seluruh bumi, yaitu musim dingin. Gagal panen terjadi dimana-mana, kelaparan global mengancam. Cadangan makanan menjadi prioritas saat itu, sumber-sumber makanan yang ada di beli secara besar-besaran oleh orang-orang yang mampu. Persediaan menurun memaksa harga barang-barang terus merangkak naik. Harga sebuah barang dapat naik 100 persen dalam sehari, masyarakat miskin mulai terancam kelaparan. Kerusuhan bermunculan, tatanan pemerintahanpun mengalami kekacauan.

Di tahun ke 6, suhu global turun di angka 21,11 derajat. Es di kedua kutub terus meluas, orang-orang mulai mencari daerah yang lebih hangat. Migrasi besar-besaran terjadi, daerah-daerah di sekitar khatulistiwa menjadi tujuan. Terjadi gejolak politik karena tidak semua daerah mau menerima gelombang migrasi yang datang.

Tahun ke 10, penurunan suhu 23,33 derajat. Banyak yang tidak bertahan, populasi bumi berkurang lebih dari setengahnya. Pertemuan udara dingin di daratan dengan udara yang lebih hangat di laut, mengakibatkan banyak terjadi badai di berbagai penjuru bumi. Curah hujan global sudah berubah menjadi salju, semua permukaan tertutup es membuat jalan-jalan tak bisa dilewati.

Tahun ke 15, suhu turun 31,67 derajat. Bumi mulai bertransformasi menajadi bola salju raksasa. Seluruh permukaan bumi di selimuti salju abadi membuat nya seperti cermin. Cahaya redup matahari yang seharusnya sebagian diserap bumi, dipantulkannya, membuat suhu bumi semakin dingin.

Memasuki tahun ke 60, bumi sudah terlepas bebas dari matahari dan cahayanya. Dia mulai mengembara masuk kedalam kegelapan semesta abadi. Suhu terus turun dan mencapai titik dimana nitrogen, oksigen dan kandungan udara yang membentuk atmosfer bumi membeku dan jatuh ke permukaan bumi. Dengan runtuhnya atmosfer, maka perisai bumi terhadap paparan benda-benda angkasa pun hilang. Hantaman benda-benda langit sekecil apapun dapat menimbulkan bencana besar bagi permukaan bumi. Selain itu, udara pun menghilang dari permukaan bumi dan semua bentuk kehidupan yang masih tersisa terancam punah.

Sekian…

Dari berbagai sumber.
Author : Sentot