Pages

Abdullah bin Abi Quhafah (2)

Abdullah bin Abi Quhafah atau Abu Bakr Ash-Shiddiq sebagaimana yang kita tahu bahwa beliau adalah orang kedua yang beriman setelah Nabi Muhammad Shollallahu'alaihi wasallam. Tidak ada seorangpun sahabat yang dapat mengalahkan Abu Bakr dalam hal pengabdian dan pengorbanannya untuk islam serta kecintaannya kepada Rasullullah shollallahu'alaihi wasallam.

Perhatikanlah sebuah riwayat dari At Tabarani, dari Umar bin khattab, Ia berkata : " Nabi berkata kepadaku pada suatu ketika ; 'Wahai Umar, Jibril telah datang kepadaku dan aku bertanya kepadanya ;' 'Wahai Jibril, ceritakanlah kepadaku keutamaan Umar di surga?', Jibril berkata 'Ya Rasulullah, jika aku menceritakan tentang keutamaan Umar kepadamu hingga 950 tahun, maka tidak akan cukup. Dan ingatlah bahwa amal baik Umar hanyalah satu dari amalan-amalan baik dari Abu Bakr'." Subhanaallah ..
Kita tahu bahwa Umar bukanlah orang biasa, namun itu hanya satu bagian dari apa yang telah dicapai Abu Bakr. Apakah yang telah dilakukan Abu bakr dalam masa hidupnya? Sebelum kita mengetahui amalan-amalan luarbiasa yang telah Abu bakr kerjakan, kita akan jauh melompat ketika hari dimana Abu bakr wafat. Aisyah menceritakan, sebelum Abu Bakr wafat, ia menyampaikan wasiat kepadanya.

“Aisyah… tolong periksa seluruh hartaku. Jika ada yang bertambah setelah aku menjabat sebagai khalifah, kembalikanlah kepada negara melalui khalifah yang terpilih setelahku,” kata Abu Bakr menjelang detik-detik wafatnya. Tentu saja Aisyah sedih mendengar wasiat itu. Bukan karena apa-apa, tetapi karena ia merasa akan ditinggal oleh sang ayah. Belum tiga tahun Rasulullah meninggalkannya, kini ia akan ditinggal oleh Abu Bakr. Dan benar Abu Bakar wafat tak lama setelah itu. Kemudian Aisyah pun memeriksa seluruh harta ayahnya.

“Kami memeriksa seluruh harta Abu Bakr,” kata Aisyah, “tidak ada yang bertambah dari hartanya kecuali unta yang biasa dipergunakan untuk menyirami kebun dan seorang hamba sahaya pengasuh yang menggendong bayinya.”

“Allah merahmati Abu Bakr,” kata Umar sambil sesenggukan, “ia telah menyusahkan orang-orang setelahnya.”

Maksud menyusahkan orang-orang setelahnya adalah membuat khalifah sesudahnya tidak mampu mengungguli Abu Bakr, karena kualitasnya yang luarbiasa. Umar pun sangat terpacu dengan amal-amal Abu Bakar. Sahabat bergelar Ash Shidiq itu selalu mengunggulinya dalam berbagai amal. 

Pada suatu ketika sehabis shalat Subuh, Rasulullah bertanya kepada jamaah siapa yang tadi malam qiyamul lail?, siapa yang tadi malam khatam Al Qur’an?, siapa yang pagi ini sudah berinfaq? dan siapa yang sudah menjenguk orang sakit?

Dan ternyata hanya Abu Bakar yang mengacungkan tangan terus-menerus. Sahabat lain ada yang mengacungkan tangan sesekali, lalu menurunkan tangannya sesekali. Sedangkan Abu Bakr, ia telah melakukan seluruh amal yang disebutkan Rasulullah itu sebelum shubuh. Lalu bagaimana dengan siangnya dan malamnya? dan apa yang kita lakukan hari ini? Demi Allah kita terlalu berleha-leha dan bersenda gurau.

Author : jamal