Pages

Psikologi Sosial

Pada materi-materi sebelumnya kita telah membahas tentang pengertian psikologi dan sejarah perkembangan psikologi. Dimulai dari perkembangan sejarah psikologi pada zaman Yunani dan Romawi kuno sampai dengan perkembangan nya di Amerika.

Materi selanjutnya yang akan kita bahas kali ini adalah tentang psikologi sosial. Psikologi sosial sangat erat kaitannya dengan komunikasi.


Psikologi sosial adalah kajian ilmiah mengenai perilaku individu dalam kontek sosial (Sears dkk, 1985). Berdasarkan definisi tersebut maka studi yang dilakukan meliputi hal-hal sbb :

  • Bagaimana kita memahami orang-orang lain dan situasi sosial
  • Bagaimana kita merespon orang-orang lain dan bagaimana respon mereka kepada kita
  • Dan secara umum bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi sosial.

Yang dimaksud dengan situasi sosial disini adalah suatu kondisi tertentu dimana berlangsung hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lain atau terjadi saling hubungan antara dua individu atau lebih.

Diantara bidang-bidang kajian psikologi, psikologi sosial mengadopsi lebih banyak hal-hal eksternal dan lebih menekankan faktor-faktor situasional daripada faktor-faktor personal (Weber, 1992). Analisis yang dilakukan dalam menjelaskan kondisi sosial dan perilaku individual adalah pada tingkatan analisis antar individu (interpersonal). Kajian ini sangat kuat dipengaruhi oleh Sosiologi.

Sebagaimana ditulis oleh Rahmat (1992), buku pertama tentang psikologi sosial, yakni Social Psychology ( ditulis oleh E.A.Ross), mendefinisikan psikologi sosial sebagai :

“ilmu yang berusaha memahami dan menguraikan keseragaman dalam perasaan, kepercayaan atau kemauan juga tindakan yang diakibatkan oleh interaksi sosial”.

Sejak saat itu beragam definisi psikologi sosial lahir. Salah satu definisi mutakhir dalam catatan Rahmat adalah definisi dari Kaufmann, yang menyebutkan bahwa psikologi sosial adalah :

“Usaha untuk memahami, menjelaskan, dan meramalkan bagaimana pikiran, perasaan, dan tindakan individu dipengaruhi oleh apa yang dianggapnya sebagai pikiran, perasaa, dan tindakan orang lain ( yang kehadirannya boleh jadi sebenarnya, dibayangkan atau disiratkan)”.

Secara umum, psikologi sosial dimulai dengan studi tentang persepsi dan sikap, untuk menjelaskan bagaimana orang memahami satu sama lain, bagaimana mereka menginterpretasikan perilaku orang lain, dan bagaimana sikap mereka terbentuk dan berubah.

Psikologi sosial mencakup semua bentuk interaksi antar individu sbb :

  • Mengingatkan diri
  • Afiliasi
  • Relationship
  • Agresi
  • Konformitas
  • Dan pengaruh.

Disiplin Psikologi sosial mencoba menjawab 2 pertanyaan berikut (Sears, dkk., 1985) :

  • Bagaimana orang mempengaruhi satu sama lain.
  • Bagaimana mereka menunjukan reaksi atau berkelakuan dalam situasi sosial.

Objek kajian psikologi sosial sebenarnya sama dengan bidang-bidang ilmu lainnya seperti : sosiologi, antropologi, sosial politik dan bidang-bidang kajian psikologi lainnya. Disiplin ilmu tersebut sama-sama tertarik dengan perilaku sosial. Namun, menurut Sears, secara sederhana yang membedakan psikologi sosial dengan kajian ilmu lainnya adalah pada tingkatan analisisnya.

Ilmuwan dari bidang ilmu-ilmu sosial menggunakan tingkatan masyarakat (Societal) untuk melakukan analisis – mereka menggunakan faktor-faktor societal secara luas untuk menjelaskan perilaku sosial.

Ahli psikologi klinis atau personality psychology  menggunakan individu sebagai level analisisnya – mereka menggunakan karakteristik individual yang unik untuk menjelaskan perilaku.

Sedangkan ahli psikologi sosial menggunakan analsis pada level  interpersonal – mereka terutama menjelaskan perilaku dalam hubungan dengan situasi sosial atau interpersonal (hubungan antar manusia). Tingkatan ini merupakan tingkatan analisis tengah-tengah antara dua level sebelumnya (Sears, 1985).

Author : Siswanto

No comments:

Post a Comment