Pages

Mencintai Allah dan Rasul-Nya

Seperti yang dikatakan ‘Urwah bin Mas’ud kepada kaum Quraisy : Wahai sekalian kaum! Demi Allah, aku pernah berjumpa dengan kisra, kaisar, dan juga raja-raja yang lainnya, akan tetapi aku tidak pernah melihat seorang raja dihormati oleh para pengikutnya sebagaimana Muhammad s.a.w dihormati oleh para sahabatnya. Demi Allah, mereka tidak berani mengangkat pandangan mereka ke arahnya sebagai bentuk penghormatan terhadap dirinya.

Bersamaan dengan kuatnya sikap para sahabat yang seperti ini, mereka tidak pernah menjadikan hari kelahiran beliau sebagai hari ‘id dan perayaan. Kalau seandainya hal itu disyariatkan, tentu mereka tidak akan pernah meninggalkannya.

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” [al-An’am : 116]

Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Muslim no. 1718]

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah Azza wa Jalla dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak mengingat Allah Azza wa Jalla.” [al-Ahzâb : 21]

Tidak ada cara yang lebih baik dalam membuktikan kecintaan kita terhadap Allah dan Rasul-Nya selain mengikuti apa yang telah dicontohkan dan ditinggalkan Nabi s.a.w sebagaimana para sahabat sudah membuktikannya. 

Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah Azza wa Jalla, maka ikutilah aku, niscaya Allah Azza wa Jalla mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Dan Allah Azza wa jalla Maha Pengampun, Maha Penyayang.” [Ali Imrân : 31]

Merekalah orang-orang yang berpegang teguh dalam agamanya, jujur dalam mencari keridhoan Allah dengan keteguhan hati dan kehati-hatian mereka disebabkan takut akan murka Allah dan takut terjerumus dalam kesesatan maka tidak ada celah bagi kita untuk memusuhi mereka.

Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun di mana mereka bersenang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, ‘Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha.’” [HR. An Nasa’i no. 1557. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani].

No comments:

Post a Comment