Pages

Menulis Mimpi

Didalam kalender masehi, bulan desember adalah bulan terakhir dalam siklus tahunannya. Bulan berikutnya yaitu januari adalah merupakan awal dari siklus baru untuk tahun selanjutnya.


Bagi sebagian besar orang, bulan desember adalah bulan penentuan dari apa yang telah diusahakannya selama sebelas bulan sebelumnya. Di bulan ini orang-orang mulai dapat melihat barhasil atau gagalnya apa yang telah diusahakannya. Sebagai contoh seorang marketing dalam suatu perusahaan, jika target penjualannya tercapai maka fee, bonus, atau komisi yang dia dapat. Namun jika targetnya tidak tercapai, maka mungkin evaluasi, cacian, atau bahkan di keluarkan dari perusahaan menjadi nasibnya.

Tidak heran jika dibulan desember ini, orang-orang mulai sibuk merangkai dan membicarakan mimpi-mimpinya kembali. Mimpi disini adalah impian kehidupan tentunya. Didalam kehidupan, impian merupakan keinginan atau cita-cita yang suatu saat kita berharap untuk mendapatkannya. 

Nilai dari tercapainya suatu mimpi adalah kesuksesan. secara umum, seseorang dikatakan sukes saat dia telah berhasil meraih mimpinya.

Banyak orang pecaya jika ingin mimpinya tercapai, maka tulislah apa yang di impikannya. Banyak orang yang telah mencoba dan membuktikannya. Lalu jika kita diminta untuk menuliskan mimpi-mimpi kita, kira-kira apa sajakah mimpi yang akan kita tuliskan ?

Anda bingung….??
Sama saya juga… :D

Jadi begini teman-teman, mungkin jika kita diminta untuk menulis mimpi-mimpi kita maka akan di hasilkan daftar sebagai berikut :

Punya rumah mewah
Memiliki mobil keren
Pekerjaan yang mapan
Pacar selebritis
Bisa liburan kemanapun
Gadget tercanggih dan terbaru
Dan lain sebagainya

Setuju ngga kalau 3 saja dari daftar itu tercapai, kita sudah bisa dibilang sukses ? tentunya sangat setuju sekali bukan.

Tapi bagaimana jika list mimpi yang sudah kita buat, sudah kita rencanakan dan kita yakini akan kita raih tidak tercapai ? bagaimana perasaan kita ? percayalah, sakitnya tuh disini.

Tapi santai teman, jangan dulu panik…. Tenaang..tenaang. itu semua hanya kehidupan dunia kok. Lho kok hanya ?, itu penting lho ?

Betul itu semua memang penting, akan tetapi faktanya kehidupan dunia atau dalam hal ini rezeki sudah dijamin oleh yang maha kuasa. Selama kita hidup, Allah SWT sudah mengatur rezeki kita. Seharusnya kita sudah tidak perlu khawatir lagi tentang makan, tempat tinggal, jodoh dan lain sebagainya. 

Tidak percaya, nih buktinya :

QS.Hud : 6 yang artinya :

“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”

Qs.Al-Isra’ : 31 yang artinya :

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”

“sesungguhnya rezeki itu akan mencari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya “ HR.Thabrani

Luar biasa kan ?!, mantaaap lah

Yang sering kita lupakan justru adalah kehidupan akhirat, kita lupa bahwa kita tidak tahu kelak kita akan hidup di posisi apa. Apakah posisi sukses atau kah posisi gagal. Kehidupan akhirat hanya ada 2, suksesnya surga dan gagalnya adalah neraka. Dan percayalah kawan, tidak ada jaminan kita akan hidup di posisi apa kelak.

Jadi mimpi manakah yang akan kita kejar sekarang, mimpi dunia ataukah mimpi akhirat ?
Apakah kita akan terus mengejar mati-matian sesuatu yang sudah di jamin kita akan mendapatkannya ?
Ataukah kita akan mengejar sesuatu yang hanya amal ibadah dan keridhoan Allah lah jaminannya ?
Jadi jika saya harus menulis mimpi, maka list nya kurang lebih sbb :

Menjadi diri yang berilmu
Menjadi diri yang beramal
Menjadi diri yang beribadah
Menjadi diri yang khusnul khotimah
Bagaimana, masih bingung untuk menulis mimpi ?

Wallahu’alam bissawab.

Author : Siswanto

No comments:

Post a Comment