Pages

Hakikat Menulis

Pada postingan sebelumnya ada 2 cakupan bahasan dalam mempelajari hakikat menulis, dan di postingan kali ini akan melanjutkan 2 bahasan mengenai hal yang sama, yaitu mempelajari hakikat meulis. Berikut bahasan nya :

3.Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan ejaan dan bahasa yang baik serta tanda baca yang sesuai sehingga mampu menyampaikan informasi kepada pembaca secara tepat. Kalinat efektif juga merupakan kalimat yang mampu menimbulkan gagasan dan ide pada pikiran pembaca seperti apa yang dimaksudkan penulis.


Ciri-ciri kalimat efektif :
1.Kesepadanan dan kesatuan (Kesepadanan Struktur)
Kesepadanan adalah keseimbangan, artinya dalam sebuah kalimat efektif memiliki struktur kalimat yang baik. Struktur dalam kalimat yang baik minimal harus meimiliki unsur subjek dan predikat. Contoh :
  • Bagi semua para penumpang silahkan untuk berdiri di pintu masuk. (Tidak efektif)
  • Semua Penumpang silahkan untuk berdiri di pintu masuk. (efektif)
Hindarilah penggunaan kata depan (preposisi)di depan subjek agar tidak muncul ketidak jelasan dalam kalimat.

2.Kesejajaran bentuk
Yang dimaksud kesejajaran (pararel) dalam kalimat adalah penggunaan bentuk bahasa yang sama atau konstruksi Bahasa yang samadan dipakai dalam susunan serial. Dengan kata lain, jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina. Contoh :
  • Tahap terakhir penyelesaian rumah itu adalah pengecatan, memasang listrik, dan pengaturan tata ruangnya. (kalimat tidak efektif)
  • Tahap terakhir penyelesaian rumah itu adalah pengecatan, pemasangan listrik, dan pengaturan tata ruangnya. (Kalimat Efektif)
3.Penekanan kalimat
Setiap kaliamat pasti mempunyai fokus informasi yang ingin disampaikan penulis. Focus informasi inilah yang membutuhkan penekanan kalimat. Berikut caracara memberikan penekanan pada kalimat :
a.Posisi dalam kalimat
Bagian yang ditekankan dalam focus informasi sebaiknya ditempatkan atau diposisikan di awal kalimat. Contoh :
  • Liburan memberikan manfaat yang baik untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari hari. Penekanan atau focus kalimat tersebut adalah Subjeknya (Liburan). Bandingkan dengan posisi kalimat dibawah ini :
  • Menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari hari untuk liburan, bisa memberikan manfaat yang baik.
b.Urutan yang logis
Urutan yang logis dapat di tunjukan melalui susunan secara kronologis, penataan urutan tingkat kepentingannya yang semakin meningkat (makin lama makin penting), dan menggambarkan suatu proses kejadian dengan logis serta sesuai dengan kaidah EYD.

c.Pengulangan kata
Penegasan terhadap bagian yang penting (ide pokok) dapat menggunakan repetisi. Pemakaian repetisi sebagai gayabahasa dalam upaya menekankan bagian yang penting dalam tulisan tidak dianggap sebagai pemborosan kata.

4.Kehematan
Kalimat efektif memiliki kehematan dalam arti bahwa kalimat efektif tidak menggunakan kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Baik dalam aspek gramatikal / tata Bahasa maupun aspek makna. Hal yang harus diperhatikan untuk menghindari pemborosan kata adalah :
a.Pengulangan subjek kalimat, Contoh :
Pria paruh baya berlari ketika dia mengalami perampokan.
  • Pria paruh baya berlari ketika mengalami perampokan.
b.Hiponimi
Hiponimi adalah kata yang ruang lingkup maknanya mencakup hal yang umum dan aspek yang lebih luas. Contoh :
  • Ia pergi hari kamis kemarin.
  • Gadis itu naik ke atas melalui lift barang.
C.Penjamakan kata pada kata jamak
Penjamakan kata pada kata jamak adalah penggunaan kata yang bersifat jamak kemudian dijamakan kembali. Sehingga kalimat menjadi tidak efektif dan menimbulkan pemborosan kata. Contoh :
  • Para ibu Ibu sedang memasak di dapur. (tidak efektif)
  • Para ibu sedang memasak di dapur. (kalimat efektif
5.Kevariasian dalam struktur kalimat
Sebuah tulisan yang baik adalah tulisan yang mampu menarik minat pembaca untuk terus membaca tulisan sampai selesai. Oleh karena itu, sebagai penulis harus bisa mengolah tulisannya agar pembaca tidak bosan. Mengolah sebuah tulisan bisa dengan melakukan variasi .berikut variasi dalam menulis :
  1. Kalimat pembuka dalam menulis bisa diawali oleh subjek paling umum, predikat atau keterangan. Kalimat tdak pernah diawali oleh Objek atau pelengkap.
  2. Panjang pendek kalimat.
  3. Ragam kalimat, dalam Bahasa Indonesia terdapat tiga ragam kalimat yaitu, kalimat berita, kalimat Tanya dan kalimat perintah.
  4. Penggunaan kalimat pasif dan aktif secara variatif.
  5. Kalimat langsung dan tidak langsung. Penggunaan kalimat langsung biasnya untuk memperjelas dan menghidupkan pikiran atau gagsan seseorang. Dan kalimat tidak langsung biasanya merupakan hasil olahan penulis.
Dengan pembahasan dan penjelasan diatas, semoga apa yang di sampaikan dapat mudah untuk dipahami dan di aplikasikan. Menjadikan tulisan sebagai media untuk berbagi ilmu dan mengekspresikan gagsan dan ide. Terima kasih telah berkunjung.

Sumber : Dra. Yeti Mulyati, M.pd, Dkk, Bahasa Indonesia, Universitas Terbuka, 2009
Author : Rahmalia