Pages

Menikmati hidup seperti anak-anak

Berusaha menciptakan kehidupan yang sempurna hanya akan semakin menambah beban hidup kita. Akan tetapi kita dapat menjalani hidup menjadi lebih hidup dengan mengubah cara pandang terhadap sesuatu.

Semakin bertambah usia kita, ternyata hidup tidak menjadi semakin mudah dan menyenangkan seperti angan-angan kita saat kecil. Masalah-masalah yang datang silih berganti semakin menambah berat beban tanggung jawab yang dipikul. Lilitan hutang, stress dan masuk kedalam wilayah ketidak pastian semakin menambah tergopoh-gopoh langkah kita. Bagaimanapun, semua itu adalah kenyataan yang tidak dapat di hindari selama masa hidup masih berjalan. Kita tidak dapat menyalahkan diri sendiri, apalagi keadaan. Karena semua tanggung jawab di bebankan berpasangan mesra dengan potensi.


Sadarkah kita, sesungguhnya kita telah kehilangan ribuan pertanyaan dan ketakjuban terhadap berbagai hal seperti saat kita kecil. Mungkin kita dapat melihat anak-anak kita, seolah setiap meter persegi area sekitarnya adalah taman bermain. Sungguh menyenangkan bukan ?

Sebagian orang percaya jika hidup dapat di jalani dengan lebih baik saat beberapa kebiasaan masa kecil di ingat kembali dalam kegiatan sehari-hari. Ada beberapa hal yang harus di gali untuk dapat membangkikan kembali masa-masa kecil dalam setiap aktifitas kita sebagai berikut :


1. Gali semangat dalam setiap aktifitas
Anak-anak akan selalu bersuka ria dalam setiap area taman bermain nya. Jadi berhentilah untuk selalu berusaha bersikap dingin dalam setiap situasi seolah tidak ada yang dapat membuat kita terkesan.

Antusiasme menjadi salah satu booster semangat yang sangat efektif dalam menjalani rutinitas. Misalnya sering kita lihat seseorang dalam menjalani rutinitas, misalnya di kantor yang hanya berisi caci maki, gerutu ketidak puasan dan berbagai hal negatif lainnya. Sikap seperti ini hanya akan menimbulkan tekanan yang tidak hanya berdampak pada diri sendiri akan tetapi juga terhadap lingkungan. Lebih jauh, dapat berdampak negatif terhadap kreatifitas dan produktifitas kita. Dengan antusiasme, keceriaan akan timbul, lingkungan akan kembali cerah dan kreatifitas serta produktifitas pun bergerak positif. Terkadang kemajuan seseorang ditempat kerja tidak hanya tergantung pada kemampuan teknis saja, tapi sikap juga memiliki peran dengan porsi tidak sedikit.

2. Curahan Cinta
Mungkin kita merasa heran mengapa anak-anak begitu di cintai. Tidak ada hal yang membuat kita tidak sayang kepada anak-anak. Rasa cinta yang timbul adalah karena mereka tidak pernah menyembunyikan emosinya. Sikapnya membuat kita tahu bahwa kita sangat berarti bagi mereka.

3. Rasa Kagum
Setiap pagi, anak-anak memulai harinya dengan bersemangat untuk melakukan segala sesuatu yang telah mereka rencanakan dan apa yang akan dilakukan oleh teman-teman barunya. Dalam perjalanan kesekolah misalnya, banyak hal-hal tak terduga yang mereka temukan dan lakukan. 

Rasa kagum dapat kita gali dengan melakukan hal-hal diluar kebiasaan kita. Jika kita biasa mengisi liburan dengan menonton film di bioskop, dilain waktu kita bisa saja mencoba untuk menikmati taman-taman kota dengan para sahabat.

Berpetualang juga akan meningkatkan rasa kagum kita terhadap sesuatu. Pergi ke suatu tempat berbeda di akhir pekan, atau hanya melakukan perjalanan pulang dengan cara yang berbeda akan menimbulkan perasaan yang mungkin jarang kita rasakan.

4. Jujur dengan Ketidak tahuan
Anak-anak tidak akan merasa takut untuk mengakui ketidak tahuan mereka akan berbagai hal. Mereka akan bertanya dan selalu bertanya tentang sekitarnya. Tidak ada ego yang menahan rasa penasarannya.

Jika kita berada dalam suatu percakapan dan tidak memahami sesuatu maka cobalah meminta mereka menjelaskannya. Orang-orang cerdas akan terkesan saat kita memiliki kepercayaan diri untuk memberi tahu mereka bahwa kita tidak mengerti. Dan yang lebih penting, orang akan dengan senang hati berbagi pengetahuan kepada seseorang yang mau mendengarkan.

Saat kita berbicara dengan orang asing jangan ragu untuk menanyakan asal mereka. Jika kebetulan daerah asalnya juga asing buat kita, cobalah bertanya tentang daerah tersebut misalnya sejarahnya, masyarakatnya, makanannya atau apapun yang menunjukan ketertarikan kita kepada hal tersebut. Kebanyakan orang akan senang untuk berbicara dengan seseorang yang tertarik dengan rumah mereka.

5. Tunjukan Kepercayaan.
Rasa curiga menunjukan kehati-hatian dalam hidup. Akan tetapi rasa curiga berlebihan hanya akan semakin menjauhkan komunikasi soaial kita.

Anak-anak secara alami memiliki kepercayaan penuh, sinisme, egoisme dan rasa curiga adalah sesuatu yang mereka pelajari dari orang tua dan lingkungan mereka.

Kepercayaan akan memperluas jaringan komunikasi kita. Kepercayaan juga menjadi cerminan pribadi terbuka, pribadi yang siap menerima siapapun didalam kehidupannya.

Author : Siswanto

No comments:

Post a Comment