Pages

Sampaikanlah Walau Satu Ayat

Apakah sahabat pernah mengalami hal dimana teman atau kerabat kalian mengalami hal terpuruk lalu membutuhan saran,pendapat atau nasehat terhadap kita. Tapi kata sulit terucap sedangkan untain kepedulian kalian kepada kerabat begitu banyak dalam qalbu, belum lagi ilmu yang kalian telah miliki untuk bekal hidup seperti sia-sia saja karena sahabat kesulitan dalam menyampaikan sebuah informasi. Contoh seperti kisah dibawah ini … 

Matahari telah mencapai puncaknya, saat itu cuaca memang sedikit membuat kepanasan, sambil menunggu waktu istirahat tiba saya terduduk diluar dan terdengar suara yang membuyarkan lamunan,

“jadi sekarang sedang baca buku apa?” ternyata atasanku,
eh pak (sedikit terkaget) ini masih yg kemarin berjudul agar bidadari cemburu padamu“ (buku karya Ust. Salim A Fillah ).
jadi apa intinya ?” Tanya atasanku kembali. Disitu saya lama tertegun, kujawab sedikit tergagap 
“intinya buku ini menyajikan panduan untuk menjadi seorang muslimah bervisi ridho illahi” berfikir jauh kupendam dalam hati semoga tidak bertanya lebih mendalam dan memang benar tidak bertanya tapi diskusi ringan kita masih berkelanjutan…
“jadi maukah untuk dibagikan pengalaman membacanya ?” ku befikir dalam.. fitrah hati ini berkata jujur 
“sangat mau sekali pak, tapi saya mempunyai kendala” memang benar saya suka membaca, banyak hikmah dari membaca yang telah saya ambil, bisa dikatakan membaca membuat saya bisa berhijrah jauh lebih baik untuk menjadi seorang wanita muslim, ku lanjutkan bicara..

“bahwa saya tidak bisa untuk menyampaikan aspirasi ataupun nasehat” ya memang benar saya kurang bisa menyampaikan aspirasi, pendapat atau nasehat, padahal banyak kata dan informasi yang saya ingin sampaikan kepada orang-orang disekitar saya tentang pengalaman membaca saya.

“saya sedang buat komunitas blog, tapi belum banyak anggotanya sih, gimana tertarik?” tiba-tiba ajakan itu membuatku sedikit mendapat pencerahan , seperti ada yg membuat diri ini bangkit dengan angan yg belum terlaksana,

“boleh pak, tapi saya masih awam, belum se expert para anggota lainnya” 
beliaupun menjawab “kami juga sama masih awam, tidak apa sambil kita belajar bersama , syukur syukur bisa mengasah kreativitas” ku jawab dengan anggukan semangat yang berarti saya sangat ingin bergabung mohon bimbingannya pak, jam telah menunjukan pukul 12.00 WIB , tiba istirahat., perut pun sudah meminta haknya , atasanku berlalu pergi dan diri ini masih berdiam sejenak berfikir berikanlah yang terbaik sampaikan walau satu ayat.

Bagaimana sahabat apakah ada yang pernah merasakan hal yang sama seperti penggalan cerita di atas? Jika iya apa sahabat masih berfikir bahwa menyampaikan aspirasi atau pendapat itu sulit, memang benar menyampaikan informasi apalagi informasi yang utuh itu tidak boleh asal, tapi jika diri tidak dipaksa untuk bergerak maju maka sahabat akan tetap berada disana, sungguh disayangkan jika mempunyai banyak ilmu akan tetapi tidak kalian sampaikan, ilmu itu hanya berguna bagi kalian sendiri, apakah tidak merasa berkeinginan untuk menyampaikan ilmu yang didapat walau sedikit dan membawa perubahan menuju lebih baik terhadap orang sekeliling kita, bukankah sabda rasul sudah jelas “Ballighu ‘anni walau ayah : sampaikanlah dariku walau satu ayat” (Shahih Al Bukhari) ditambah sabda rasul yang berbunyi …

“apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara : shadaqah jariyyah , ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakannya”(HR. Muslim) 

lengkap sudah apa yang rasul sampaikan.. maka langkah awal sahabat hanya dengan berani memulai, niatkan dalam hati bahwa ilmu atau pendapat yang sahabat sampaikan demi kebaikan, tak perlu memikirkan untaian kalimat yang indah, saat bibir ini kelu untuk menyampaikan suatu ilmu atau pendapat ingatlah bahwa Alloh yang melancarkan setiap kalimat yang akan disampaikan oleh sahabat, kita tidak tahu mungkin dibalik kata-kata yang kalian uraikan terselip kalimat-kalimat ajaib yang mungkin saja dapat memberikan sedikit hidayah bagi orang-orang sekitar, wallahu a’lam bissawab. Semoga bermanfaat.

Author : Yunar Ratnawati

No comments:

Post a Comment