Pages

Siapa yang bersalah?

Pada postingan sebelumnya telah kita bahas tentang bagaimana seorang anak akan menirukan tingkah laku dan prilaku setiap orang-orang yang ada di sekitarnya. Dan bisa diibaratkan bagai spons yang menyerap air yang berada di sekitar spons tersebut tanpa melihat air itu kotor atau tidak. Oleh karena itu diutamakan kepada orang tua dan para pendidik lainnya agar bisa menciptakan suasana lingkungan yang positif.

Namun pada kenyataanya dalam sebuah lingkungan, terutama dalam lingkungan bermasyarakan pasti akan bertemu dengan suasana lingkungan negatif. Maka dari itu lah peran dari orang tua untuk mendidik, mengarahkan, memberi pengertian bahwa tindakan seseorang yang ada pada lingkungannya itu adalah hal negatif yang tidak boleh dilakukan atau hal positif yang perlu ditiru.

Disinilah permasalahan yang sebenarnya sering terjadi, yaitu soal mendidik anak. Pada jaman sekarang banyak yang berfikir bahwa urusan mendidik anak dan memberikan pelajaran pada anak adalah tugas dari para guru yang berada di sekolah. Sehingga mereka memfokuskan perhatian mereka kepada  pekerjaan mereka dan mungkin hanya sesekali atau bahkan tidak sama sekali memperhatikan, membimbing dan mengarahkan tentang apa yang dipelajari sang anak ketika anak berada di sekolah.

Sudah banyak sekali contoh yang didapatkan yang diambil langsung dari para guru di sekolah, terutama guru-guru yang berada pada tingkat sekolah dasar(SD). Dari sekian banyak siswa / siswi yang cenderung kurang baik, baik itu dari segi perilaku ataupun dari nilai akademik yang didapatkan, rata-rata adalah siswa / siswi yang kurang perhatian, bimbingan dari orang tua mereka saat berada di lingkungan keluarganya sendiri.

Bahkan tidak sedikit pula orang tua yang hanya melihat hasil atau nilai akhir dari apa yang selama anak bersekolah tanpa memperhatikan bagaimana proses sang anak sampai mendapatkan hasil atau nilai akhir yang dilaporkan kepada mereka.

Ketika anak pada kemudian hari menjadi seorang yang gagal, masihkah orang tua menyalahkan pihak sekolah atau pihak-pihak lainnya?

Wallahu a’lam bishsawab.

Author : Hamdani