Pages

Do'a dan Ikhtiar

Bismillahirrohmanirohim..

Alhamdulillah suma alhamdulillah, sahabat yang di mulikan Alloh SWT. Hubungan Doa dan ikhtiar, Do’a sendiri dapat diartikan sebagai harapan ataupun permohonan, dan ikhtiar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu keinginan. Do’a dan ikhtiar haruslah berjalan secara harmonis.



Karena bila kita hanya berdo’a tanpa iktiar hasilnya akan sia-sia, begitupun sebaliknya iktiar tanpa berdo’a maka akan sia-sia hasilnya. Ada satu contoh yang bisa menjadi tauladan bagi kita,yaitu kisah Siti Hajar. Ketika Nabi Ibrahim AS, akan menempatkan istri dan putranya yang masih bayi, yakni Siti Hajar dan Ismail di suatu lembah yang di kenal dengan sebutan Bakkah,istrinya berkata, “Allahhuamaraka bi haadza (Apakah ini perintah Alloh)? “Ibrahim menjawab, “Ya.” Mendengar jawaban ini, Istrinya Berkata, “Kalau begitu aku merasa tenang karena aku yakin Alloh tidak akan meninggalkanku.”



Lembah Bakkah adalah suatu tempat yang tidak memiliki pepohonan maupun sumber air. Tanahnya gersang,tidak ada tanda-tanda kehidupan. Alloh menggambarkannya dalam surat Ibrahim ayat 37 dengan ungkapan “biwaadindziizar’in “, artinya “Lembah yang tidak ada pepohonan”. Kalimat ini menunjukan bahwa tempat tersebut secara lahiriah bisa menyebabkan kematian.



Tidak lama setelah Nabi Ibrahim AS meninggalkannya,Siti Hajr melihat Ismail menangis kehausan. Hajar berikhtiar mencari sumber air, ia berlari kebukit shafa karena terlihat seperti ada genangan air, ternyata tidak ada apa-apa, karena itu hanyalah fatamorgana. Hajar menoleh kebelakang, ia melihat lagi seperti ada genangan air di bukit Marwah, ia pun berlari menuju tempat itu, ternyata tidak menemukan apa-apa, itu dan kembali itu hanya fatamorgana.



Hajar tidak putus asa, ia bola-balik antara bukit safa dan marwah sampai merasakan kelelahan yang luarbiasa. Akhirnya, ia kembali menghampiri putranya yang terus menerus menangis, dan Subhanalloh ternyata dari dekat kaki putranya meronta keluar mata air yang sangat jernih sampai sekarang air itu masih terus mengalir, kita mengenalnya dengan sumur Zamzam.



Sahabat kita bisa ambil hikmah dari peristiwa ini, peristiwa ini mengajarkan pada kita semua bahwa keyakinan akan pertolongan Alloh, do’a serta ikhtiar merupakan tiga hal yang tidak akan bisa terpisahkan. Dalam setiap keadaan sesulit apapun keadaan yang kita hadapi, harus selalu berprasangka bailk kepada Alloh swt, bahwa Alloh akan selalu menolong hambanya karena janji Alloh “siapa yang menjaga agamaku maka akan kujaga mereka” jadi jangan takut kita tidak di tolong Alloh swt, selama kita ada di jalan yang Alloh meridhoinya, karena Alloh adalah satu-satunya dzat atau sumber pengharapan dan tempat kita berpasrah diri.



Dan jangan lupa, do’a yang tulus harus dibarengi dengan ikhtiar yang tidak henti, usaha yang tidak lelah, dan kerja keras yang tidak pernah padam. Siti hajar pun yakin Alloh akan menolongnya, Namun ia tidak berpangku tangan menunggu pertolongan tersebut. Siti hajar berlari bolak balik dari shafaa ke marwah, dari marwah ke shafa, ia kerahkan segala daya dan usaha  untuk mendapat apa yang di carinya.



Berusahalah kemu maka Alloh dan rosul-nya serta orang-orang beriman akan melihat usahamu (Q.S. At-Taubah 9:105)



Alloh tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan bila mana kita sudah berikhtiar dan berdo’a, tetapi ternyata tidak membuahkan hasil seperti yang kita inginkan, yakni bahwa dibalik semua kegagalan ini pasti ada hikmah yang lebih baik. Boleh jadi kita membenci sesuatu, tapi diballik itu ada hikmah kebaikan bagi kita. Sebaliknya boleh jadi kita menyukai sesuatu, tetapi dibalik itu ada keburukan. Terus berperasangka baik kepadanya”, karena Tuhanmu lebih tau yang terbaik untuk dirimu, ketimbang dirimu sendiri…”


“Undzurmaaqoola,walaatandzur man qoola”.
Wassalam..

Author : Al-muqri Asir ZA