Pages

Laki-laki Pemimpin Wanita ?

“Kamu laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Karena sebab itu, wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dibalik pembelakangan suaminya oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusuznya (tinggi hatinya), maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah diri dari tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaati kalian, maka janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar” [ QS An-Nisa : 34 ]

  • Laki-laki itu adalah pengurus wanita, yakni pemimpin, kepala, yang menguasai dan mendidiknya jika menyimpang.
  • Kaum laki-laki lebih utama daripada kaum wanita, seorang lelaki lebih baik daripada seorang wanita, karena itulah maka nubuwwah (kenabian) hanya khusus bagi kaum laki-laki. Demikian pula seorang raja. Karena sabda Nabi sholallahu’alaihi wasallam yang berbunyi :


“Tidak akan beruntung suatu kaum yang urusan mereka dipegang oleh seorang wanita” [ HR Bukhari , dari Abdur Rahman ibnu Abu Bakrah, dari ayahnya ]

Sebagaimana kita mengetahui pada umumnya tentang kepemimpinan laki-laki terhadap kaum wanita tidaklah terlepas dari hal-hal tersebut yakni bertanggung jawab terhadap mereka dengan mengurus, mengarahkan, memberi nasehat, menjaga kehormatannya, menyayangi mereka, bersikap lembut terhadap mereka dan mendidiknya apabila menyimpang. Akan tetapi di zaman ini seringkali kita melihat kemungkaran-kemungkaran dari seorang istri terhadap suaminya bahkah diekspos ke media masa tentang aib mereka naudzubillah. Perlu digaris bawahi bahwa mendidik istri merupakan kewajiban yang paling utama dan harus diprioritaskan agar seorang istri mangerti apa tugas dan tanggung jawabnya terhadap suaminya dan agamanya. Maka seorang laki-laki harus menjaga istrinya, anaknya dan sanak keluarganya, tidak menjadikan mereka lalai dari agamanya agar terhindar dari keburukan sebagaimana Allah menyuruh kita (laki-laki) dalam firman-Nya agar memikirkan hal tersebut :

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [ QS At-Tahrim : 6 ]

Kemudian bagaimana mendidik seorang istri ? tentu dengan ilmu syar'i. Seorang laki-laki tidaklah akan mampu mendidik seorang istri kecuali dengan petunjuk Allah dan Rasulnya. Sudah lumrah terkadang seorang laki-laki berdiskusi dengan temannya tentang istrinya, meminta nasehat dan masukan namun apabila temannya tidak memiliki ilmu maka akan menjadi bumerang baginya. Maka seorang laki-laki harus terus belajar sendiri atau bertanya kepada yang mengerti karena merupakan kewajiban dalam agama namun dengan hati-hati, sebab hari ini adalah zaman fitnah, saringlah terlebih dahulu apa-apa yang kamu dengar kemudian telitilah apakah benar datang dari Nabi atau tidak untuk kemudian disampaikan kepada istri, sebagaiamana firman Allah :

“Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian, dan janganlah kalian mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya, amat sedikitlah kalian mengambil pelajaran (darinya).” [ QS Al-A’raf : 3]

  • Janganlah kalian menyimpang dari apa yang telah disampaikan oleh Rasul kepada kalian dengan menempuh jalan lain, yang akhirnya kalian menyimpang pula dari hukum Allah dan justru mengambil hukum selain-Nya.


“amat sedikitlah kalian mengambil pelajaran (darinya).” [ QS Al-A’raf : 3 ]

  • Ayat tersebut semakna dengan ayat lain, yaitu firman-Nya :


“Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kalian sangat menginginkannya” [ QS Yusuf : 103 ]

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” [ QS Al-An’am : 116 ] hingga akhir ayat.

“Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempesekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)” [ QS Yusuf : 106 ]

Perhatikanlah firman Allah tersebut, janganlah sekali-kali menyangka bahwa banyak itu identik dengan kebenaran. Sebab justru kebanyak manusia akan menyesatkan kita. Maka carilah kebenaran dari sudut-sudutnya sampai Allah membuka petunjuk untuk kita. Mengapa ini menjadi penting sebab seorang laki-laki pun memerlukan petunjuk bagaimana ia meniti jalan ditengah-tengah zaman yang terus memburuk, menyelamatkan istri, anak dan keluarganya dari fitnah yang akan terus bermunculan bahkan seperti malam yang gelap gulita saat seseorang benar-benar tidak mampu melihat kebenaran. Semoga Allah melindungi setiap pemimpin-pemimpin disetiap rumah-rumahnya dan menjaganya dari keburukan dan menguatkan agamanya hingga tidak ada lagi orang-orang dzolim yang akan menjadi pemimpin negerinya setelahnya, sebab generasi berikutnya haruslah orang-orang yang beriman.

Semoga ada manfaatnya, wallahu'alam

No comments:

Post a Comment