Pages

Generas Muda Generasi Berkualitas

Jika kita melihat kembali ke masa lalu, membuka lembaran-lembaran sejarah di jaman perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan agama tauhid, maka kita akan menemukan sosok-sosok manusia paling berkualitas di bumi. Manusia-manusia yang dengan gigih mendampingi Rasulullah SAW dalam membangun jalan keselamatan bagi umatnya. Bahkan dengan kesungguhan iman nya, diantara mereka ada yang sudah mendapat jaminan surganya Allah SWT. Mereka ini sering di sebut para sahabat.

Satu hal yang menarik adalah, banyak diantara para sahabat yang saat masuk Islam masih memiliki usia yang tergolong muda. Misalnya Ali bin Abi Thalib memeluk Islam saat beliau berusia 10 tahun, Talhah bin Ubaidillah masuk Islam di usia 14 tahun atau Umar bin Khattab yang merapat mengisi shaf terdepan Islam saat berumur 27 tahun. Para sahabat ini adalah para pemuda yang di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW  menjadi generasi mumpuni sepanjang masa. 

Akan tetapi jika kita melompat kembali ke masa kini, di negeri tercinta Indonesia ini, maka kita akan melihat gambaran kontras tentang pemuda-pemudinya. Dibawa arus kemajuan jaman, dibawah bimbingan teknologi informasi mutakhir dan menjadi bagian dari sistem pemerintahan modern, bukanlah kemajuan berfikir, keteguhan iman dan kebesaran akhlak yang di dapat. Melainkan sebagian dari pemuda-pemudi yang terlahir dari generasi ini adalah pemuda-pemudi yang tumpul akalnya, mati hatinya dan rusak akhlaknya. Segala tingkah laku yang nampak pun nyaris bersaing dengan binatang, bahkan mungkin lebih rendah darinya. 

Kenakalan remaja sudah menjadi fenomena umum, kekerasan terjadi hampir di setiap pelosok negeri, perampokan, pemerkosaan perkelahian seolah menjadi hal yang lumrah. Ada yang berpendapat hal itu lumrah terjadi, karena usia remaja adalah usia yang dialiri ledakan hormon yang konon dapat mempengaruhi perilaku menjadi lebih agresif dan pemberontak. Proses menemukan jati diri dan rasa penasaran yang tinggi pun kadang menjadi kambing hitam. Namun, apakah semua alasan ini dapat dibenarkan ?, bukankah jika kita membuka kembali lembaran sejarah masa hidup Rasulullah SAW banyak sekali berisi pemuda-pemudi berkualitas disana? Para generasi muda yang berprinsip “Kami dengar dan kami taat”, yang tunduk patuh terhadap aturan dan saling melindungi dalam kebenaran. Bukankah ini dapat menjadi bukti, jika sesuatu yang salah bukan pada pemuda-pemudinya ?

Mungkin, dari fenomena-fenomena tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa input lah yang menjadi masalah utama dalam pembentukan karakter generasi muda saat ini. Karena sebuah tujuan/ hasil akhir dari suatu hal mutlak ditentukan oleh input dan prosesnya. Tapi sebuah input tidak dapat menentukan keberhasilan suatu tujuan. Faktanya, tidak semua input yang baik menghasilkan tujuan yang baik pula tapi setiap input yang tidak baik dapat dipastikan akan menghasilkan sesuatu yang buruk juga.

Oleh karena itu, jika posisi kita sebagai orang tua, maka marilah kita lihat kembali objek-objek yang menjadi input para generasi muda yang akan menjadi genari penerus kita. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk melahirkan atau menciptakan generasi-generasi penerus yang berkualitas. Butuh usaha dan perjuangan ekstra dalam mewujudkannya. Kita harus menjawab tantangan jaman dengan solusi terbaik untuk melakukannya. 

Jika posisi kita adalah sebagai generasi muda itu sendiri, maka marilah kita gali kembali dan arahkan rasa ingin tahu kita yang luar biasa besarnya kepada hal-hal yang positif. Carilah panutan yang berkualitas, berkumpullah dengan orang-orang berilmu, dan berbagilah dengan orang-orang shaleh.

Terakhir, jika kita tidak dapat melakukan hal-hal luar biasa, maka lakukanlah hal-hal kecil yang akan menuntun kita kepada tujuan yang besar. Jika kita berhasil melakukannya, maka itu adalah berkah Allah atas jerih payah kita. Dan jika gagal setelah segala usaha, hal itu merupakan suatu ujian kesabaran bagi kita, ujian terhadap keberserahan diri kita terhadap Allah SWT. Mari kita berjuang, mari kita menjadi pelopor perubahan.

Author : Sentot

No comments:

Post a Comment