Pages

Untuk Apa Allah Menciptakan Kita ?

Salah satu tugas kita dalam kehidupan ini adalah agar tetap menjaga untuk saling memberi peringatan satu sama lain, karena Allah menurunkan Al Qur'an kepada nabi kita Muhammad sholallahu'alaihi wasallam sebagai peringatan dari Allah untuk manusia, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an.

"Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Fuqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam" (QS Al-Furqaan : 1)

dan juga dalam firman-Nya yang lain,

"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman" (QS Adz-zariyat : 55)

Adapun apa yang kita saling memperingatkan satu sama lain yang Allah inginkan adalah perkara ibadah kepada-Nya, sebagaimana tujuan kita diciptakan yang terkabarkan dalam Al Qur'an,

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" QS Adz-zariyat : 56

Dalam tafsir ibnu katsir Ibnu Abbas r.a. mengatakan : "..melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS adz-zariyat : 56), yakni bermakna agar mereka mengakui kehambaan mereka kepada-Ku, baik dengan sukarela maupun dengan terpaksa"

dan juga dari Ibnu Anas mengatakan : "..yakni kecuali untuk beribadah".

Kemudian dalam beribadah kepada Allah kita tidak menghadirkan sesuatu apapun kecuali dengan tujuan kita memurnikan penghambaan kita hanya kepada-Nya,

Ada seorang arab badui menemui nabi sholallahu'alaihi wasallam dan berkata : "Tunjukan kepadaku suatu amal yang bila aku kerjakan akan memasukanku ke surga" Nabi sholallahu'alaihi wasallam berkata : "Kamu menyembah Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.. dst" HR Bukhari dari Abu Hurairah r.a.

Memurnikan ibadah kepada Allah sangatlah penting bahkan seseorang hendaknya memahami perkara ini terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah-ibadahnya, karena dalam perkara ibadah ini terdapat ibadah yang diterima disisi Allah dan ada pula ibadah yang tidak memberikan apa-apa kepada pelakunya kecuali kerugian yang besar karena ibadahnya hakikatnya adalah sia-sia, sedang dia menyangka mendapatkan kebaikan dari Allah.

"Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi, maka jika ia memperoleh kebaikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata" (QS Al-Hajj : 11)

Maka kita harus senantiasa mengkoreksi dan menjaga ibadah-ibadah kita, sholat kita, zakat kita dan saum kita serta apa-apa yang diwajibkan dan disunnahkan kepada kita baik dalam keadaan senang ataupun sedih, baik sedang dalam keadaan bersemangat ataupun dalam keadaan malas, baik dalam keadaan luang ataupun sibuk, baik dalam keadaan aman ataupun dalam keadaan terdesak, baik dalam keadaan kita dipuji ataupun dalam keadaan dicela.

Nasehat ini bagi penulis sendiri dan bagi yang membaca semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment